<p> <em>RILIS </em><em>KEHUMASAN </em><em>PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG YANG KREATIF DAN INOVATIF</em></p> <p>  <strong>Rilis sebagai berita.</strong></p> <p> Jika berita merupakan sesuatu peristiwa yang layak untuk diinformasikan kepada khalayak atau publik, begitu pula rilis. Karena rilis adalah resmi berita yang juga informasi dengan tujuan agar publik segera tahu. Maka rilis sebagai berita, semaksimal mungkin merupakan informasi yang layak, pantas dan lengkap mengenai sesuatu peristiwa untuk segera publik ketahui. Penyebarannya melalui media massa.</p> <p>  </p> <p> Asal rilis pun beragam sumbernya. Sumber rilis bisa didapatkan dari pribadi, instiansi pemerintah, swasta, dan lainnya.</p> <p> Namun, penulis rilis hendaknya memiliki pemahaman masalah waktu penulisan dan ruang yang tersedia. Waktu menjadi pembatas karena penulis memiliki tenggat waktu tertentu untuk mempersiapkan berita (rilis) sebelum dipublikasikan atau disebarkan ke sejumlah media. Ruang menjadi pembatas karena setiap berita memiliki jatah ruang tertentu di sejumlah media. Jadi, gunakan kalimat-kalimat pendek dan jelas. KISS, <em>Keep It Short and Simple. </em>Semakin pendek kalimat, semakin baik.</p> <p> Robert Gunning, seorang konsultan surat kabar memberikan 10 prinsip penulisan berita :</p> <ol> <li> Pada umumnya , pilih kalimat yang pendek-pendek.</li> <li> Pilih kalimat sederhana daripada kalimat kompleks.</li> <li> Pilih kata yang lazim (familiar).</li> <li> Hindari kata yang tidak perlu.</li> <li> Berilah kekuatan pada kata kerja.</li> <li> Tulislah, layaknya bertutur.</li> <li> Gunakan istilah yang mudah dibayangkan pembaca.</li> <li> Hubungkan pernyataan dengan pengalaman atau pengetahuan pembaca.</li> <li> Gunakan variasi.</li> <li> Tuliskah kalimat dengan tujuan mengungkapan, bukan untuk mempengaruhi pembaca.</li> </ol> <p>  </p> <p> Keterkaitan antara panjang kalimat dan keterbacaan :</p> <table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody> <tr> <td style="width:308px;"> <p> PANJANG KALIMAT</p> </td> <td style="width:308px;"> <p> KETERANGAN</p> </td> </tr> <tr> <td style="width:308px;"> <p> 8 kata atau kurang</p> </td> <td style="width:308px;"> <p> Sangat mudah dipahami</p> </td> </tr> <tr> <td style="width:308px;"> <p> 11 kata</p> </td> <td style="width:308px;"> <p> Mudah dipahami</p> </td> </tr> <tr> <td style="width:308px;"> <p> 14 kata</p> </td> <td style="width:308px;"> <p> Agak mudah dipahami</p> </td> </tr> <tr> <td style="width:308px;"> <p> 17 kata</p> </td> <td style="width:308px;"> <p> Standar</p> </td> </tr> <tr> <td style="width:308px;"> <p> 21 kata</p> </td> <td style="width:308px;"> <p> Agak sulit dipahami</p> </td> </tr> <tr> <td style="width:308px;"> <p> 25 kata</p> </td> <td style="width:308px;"> <p> Sulit dipahami</p> </td> </tr> <tr> <td style="width:308px;"> <p> 29 kata atau lebih</p> </td> <td style="width:308px;"> <p> Sangat sulit dipahami</p> </td> </tr> </tbody> </table> <p> Sumber : Buku Panduan KOMPAS, 2008.</p> <p>  </p> <p> <strong>Contoh rilis : </strong></p> <p> Badung Serius Wujudkan Kebijakan Penyelenggaraan Kemudahan Berusaha</p> <p> Keseriusan Pemerintah Kabupaten Badung dalam penyelengaraan kemudahan berusaha diwujudkan melalui pembentukan Mal Pelayanan Publik. <strong>Kebijakan ini berdasarkan keputusan Menteri PAN dan RB yang telah menunjuk Kabupaten Badung sebagai salah satu daerah yang ditetapkan membentuk Mal Palayanan Publik pada Tahun 2018 ini bersama dengan 11 daerah lainnya di Indonesia. </strong></p> <p> Terkait kebijakan tersebut langkah-langkah persiapan terus dikoordinasikan dan dievaluasi oleh Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Badung bersama semua OPD yang akan bergabung serta instansi vertikal, BUMN, BUMD dan Badan Layanan Publik. Saat ini Instansi yang telah menyatakan dukungannya yaitu : Kementerian Hukum dan HAM (Divisi Imigrasi dan AHU) Kanwil Pajak Bali (KPP Pratama Badung Utara dan Badung Selatan), Polres Badung, BPN Badung, BRI, Bank Mandiri, BPD, BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, serta PDAM Badung.</p> <p> Sumber : Pemberitaan Humas Pemkab Badung, Selasa (13/3).</p> <p> <strong>Perbandingan :</strong></p> <p> <strong>Kebijakan ini berdasarkan keputusan Menteri PAN dan RB</strong><strong>per tanggal... Dalam keputusan tersebut, </strong><strong>Kabupaten Badung </strong><strong>menjadi</strong><strong>salah satu daerah </strong><strong>dari 11 daerah lainnya di Indonesia, </strong><strong>yang ditetapkan membentuk Mal Palayanan Publik </strong><strong>tahun 2018.</strong></p> <p> -------------<br /> Ada dua jenis tulisan, yaitu fiksi dan nonfiksi.</p> <p> Fiksi, sering disebut karya sastra, ekspresi diri penulisnya yang  dihasilkan dari imajinasi.</p> <p> Nonfiksi merupakan tulisan hasil rangkaian fakta dari pemikiran, gagasan, peristiwa, gejala, dan pendapat. Selayaknya wartawan/jurnalis, penulis rilis menyusun kembali segala bahan informasi menjadi sebuah berita utuh. Jadi bukan sebagai pengarang dan yang disajikan adalah fakta.</p> <p> Pada dasarnya, berita atau artikel dalam surat kabar atau media merupakan tulisan nonfiksi yang berujuan untuk menyampaikan pemberitahuan dan penjelasan fakta kepada khalayak sasaran. Begitu pula rilis dari pemerintahan.</p> <table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody> <tr> <td style="width:308px;"> <p> BENTUK KARANGAN</p> </td> <td style="width:308px;"> <p> TUJUAN PENULIS</p> </td> </tr> <tr> <td style="width:308px;"> <p> Eksposisi (Paparan)</p> </td> <td style="width:308px;"> <p> Memberikan informasi, penjelasan, keterangan, pemahaman.</p> </td> </tr> <tr> <td style="width:308px;"> <p> Deskripsi</p> </td> <td style="width:308px;"> <p> Menggambarkan bentuk obyek pengamatan, sifatnya, rasanya, atau mengandalkan pancaindra dalam proses penguraiannya.</p> </td> </tr> <tr> <td style="width:308px;"> <p> Narasi (Kisahan)</p> </td> <td style="width:308px;"> <p> Bercerita baik berdasarkan observasi dan bersifat menghimpun fakta.</p> </td> </tr> <tr> <td style="width:308px;"> <p> Argumentasi (Bahasan)</p> </td> <td style="width:308px;"> <p> Meyakinkan orang, membuktikan pendapat atau pendirian pribadi/kelompok/institusi, membujuk pembaca agar menerima pendapat pribadi/kelompok/institusi berdasarkan pembuktian.</p> </td> </tr> </tbody> </table> <p> Sumber : berbagai sumber.</p> <p> <strong>Rilis sebagai informasi.</strong></p> <p> Liputan kehumasan hampir tidak ada bedanya dengan liputan dari seorang jurnalis. Setiap kali meliput peristiwa, dengan sendirinya memberikan penafsiran baik melalui pemilihan fokus (masalah utama peristiwa) maupun melalui pengambilan <em>angle</em> (sudut pandang).</p> <p> Dalam proses menjadi sebuah berita, akhirnya, memunculkan obyektifitas yang subyektifitas. Ini justru menunjukkan penulisnya memiliki karakter dan kepribadian.</p> <p> Ada dua tingkatan yang terjadi pada peliputan penafsiran :</p> <ol> <li> Mengembangkan pemikiran dan analisis terhadap fakta yang sudah dikumpulkan</li> <li> Menempatkan hasilnya dalam konteks yang lebih luas sehingga pembaca menemukan sebuah pemahaman yang lebih dalam.</li> </ol> <p> Liputan penafsiran ini membutuhkan kemampuan untuk :</p> <ol> <li> Melihat isu secara lebih tajam</li> <li> Mengelompokkan fakta dalam sebuah kerangka tertentu</li> </ol> <p> Kedua tahapan tersebut di atas, maka, pembaca berita atau rilis diajak untuk melihat masalah dengan cara yang baru dan mendorong mencari informasi baru. Informasi baru ini yang diharapkan menjadi bahan pembicaraan atau wacana bagi sebuah keputusan hidup.</p> <p> <strong>Rilis perlu lengkap.</strong></p> <p> Berita atau rilis yang baik, tidak menyisakan pertanyaan pada para pembaca untuk memahami lebih jelas isi rilis yang dibaca. <strong>Maka syarat dasarnya</strong> adalah tetap 5W+1H, <strong>What, Why, When, Where, Who, dan How. Jangan lupa : akurasi, akurasi, akurasi!</strong></p> <p> <strong>Contoh rilis :</strong></p> <p> Badung Sasar 148.644 Orang Imunisasi JE<br /> Wakil Bupati Suiasa Targetkan Seluruh Masyarakat Badung Terlayani</p> <p> Kampanye Imunisasi Japanese Encephalitis (JE) (radang otak) mulai digencarkan di Kabupaten Badung. Senin (19/3) kemarin, kampanye JE dipusatkan di SD N 1 Buduk, Kecamatan Mengwi. Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa, Kadis Kesehatan dr I Gede Putra Suteja, Ketua TP PKK Kabupaten Badung Ny Seniasih Giri Prasta, Camat Mengwi IGN Jaya Saputra dan Perbekel Buduk.</p> <p> Adapun sasaran dari imunisasi JE ini dibagi dalam beberapa tahap, meliputi anak usia 9 bulan – 6 tahun, usia 7-12 tahun dan usia 13-15 tahun.“<strong>Total sasaran kampanye imunisasi JE di Badung tahun 2018 sebanyak 148.644 orang dengan rincian laki-laki 16.400 orang dan perempuan 72.244 orang</strong>,” kata Suteja sembari menyebut jumlah pos imunisasi untuk kampanye imunisasi JE di Badung sebanyak 1.254 pos.</p> <p> Sumber : Pemberitaan Humas Pemkab Badung, Selasa (19/3).</p> <p>  </p> <p> <strong>Lalu bagaimana rilis yang kekinian?</strong></p> <p> Rilis kekinian, rilis yang mampu memberikan ide yang baik, menginspirasi bagi khalayaknya. Tidak hanya sekadar menuliskan peristiwa, lalu mengirimkannya di media agar muat.</p> <p> Karenanya, menuju rilis yang kekinian itu berasal dari ide yang baik, ditentukan :</p> <ol> <li> Orisinalitas. Asli bukan rekayasa.</li> <li> Berdampak.</li> <li> Unik.</li> <li> Baru.</li> <li> Bermanfaat.</li> </ol> <p> Lalu, rilis kekinian itu diusahan tersaji kreatif dan inovatif. Terkadang sering ditemui penampilan rilis yang hanya berisi teks dengan foto seadanya (biasanya hanya satu frame).</p> <p> Bagaimana menjadikan rilis itu berwarna kreatif dan inovatif?</p> <p> Kembali kepada kemauan penulis rilis untuk maju dan sedikit bekerja keras mencari ide-ide segar. Peliputan dalam satu ranah pemerintahan itu tidak selamanya membosankan dan menjadi bagian rutinitas. Kembali lagi bagaimana kelincahan penulis mengobservasi hingga mendapatkan sudut pandang (angle) yang berbeda dari lainnya.</p> <p> Teks itu bisa beragam gaya untuk ditampilkan. Teks dapat didampingi dengan foto, tabel, gambar, grafis. Dan, percayalah, itu menjadi lebih mengasikan untuk dibaca dan mengundang perhatian publik untuk terus mencari tahu apalagi rilis-rilis selanjutnya yang menarik.</p> <p> Apalagi, sekarang adalah zaman teknologi canggih. Pembaca cenderung singkat memperhatiakn berita atau artikel. Jika tidak menarik, pembaca pergi. Meskipun rilis berasal dari pemerintahan, ajak pembaca tertarik mencari tahu informasi yang tertulis didalamnya.</p> <p> Dengan apa menariknya? Dengan warna kreativitas penulisnya, inovasi penulisnya. Beragam pilihan gambar, tabel, foto bisa mempercantik satu berita rilis. Rilis itu menjadi bermanfaat, bermakna, menarik, dan menjadi referensi yang dicari pembaca.</p>
Rilis sebagai berita.
02 May 2018