<p class="m_5955971744491107330ydp1ec5f9a2yiv4381793951msonormal" style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> <span style="font-size: 11pt;">HUT Ke 1 Paiketan Krama Bali</span></p> <p class="m_5955971744491107330ydp1ec5f9a2yiv4381793951msonormal" style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> <span style="font-size: 11pt;">Harapan Sebagai Wadah Dalam Penyaluran Aspirasi Masyarkat Bali</span></p> <p class="m_5955971744491107330ydp1ec5f9a2yiv4381793951msonormal" style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> <span style="font-size: 11pt;"> </span></p> <p class="m_5955971744491107330ydp1ec5f9a2yiv4381793951msonormal" style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> <span style="font-size: 11pt;">Paiketan Krama Bali (PKB), bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila, Jumat (1/5) malam menggelar hari ulang tahun perdananya. Dalam acara yang diselenggarakan di Ruang Kertha Gosana, Puspem badung tersebut  dihadiri sejumlah tokoh-tokoh Bali seperti Pengelingsir Puri se Bali, FKUB Propinsi Bali,  serta sejumlah pejabat se Kabupaten/Kota se Bali.</span></p> <p class="m_5955971744491107330ydp1ec5f9a2yiv4381793951msonormal" style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> <span style="font-size: 11pt;">Ketua Paiketan Krama Bali,  AA Suryawan  Wiranatha, M.Sc, Ph. D mengungkapkan, PKB ini dulunya  bernama Aliansi Tokoh Masyarakat  Bali (ATMB) yang sempat getol menolak adanya penayangan joged jaruh di berbagai tempat di Bali. “ Dapat kami sampaikan perjalanan pembentukan Paiketan Krama Bali yang sempat gagal terbentuk namun akhirnya saat ini bisa diwujudkan. Dasar dari pembentukan PKB ini adalah melihat dari beberapa  situasi ekonomi, sosial, budaya, agama dan lingkungan di bali dalam beberapa dekade terakhir ini , hal tersebut menimbulkan keprihatinan banyak pihak  akan dampak yang terjadi terhadap wangsa Bali apa bila tidak dilakukan usaha-usaha pembenahan serius kedepannya agar lebih baik . Rasa keprihatinan itulah yang menyebabkan berkumpulnya sejumlah tokoh-tokoh Bali dari berbagai profesi dan dari berbagai keahlian. Pada awalnya sebelum PKB ini terbentuk hanya dilakukan dengan sejumlah diskusi di media sosial yang bernama love Bali forum yang saat itu getol mendukung dipilihnya Desa Adat  yang diakui di Bali,”ujarnya.</span></p> <p class="m_5955971744491107330ydp1ec5f9a2yiv4381793951msonormal" style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> <span style="font-size: 11pt;">Lebih lanjut dikatakan, meski aspirasi love Bali forum ini gagal menyampaikan asirasi terhadap agar dipilihnya Desa adat sebagai Desa yang diakui di Bali, forum ini berkembang menjadi ATMB dengan perjuangan penolakan reklamasi Teluk Benua. “ATMB yang berdiri sejak tahun 2014 ini lalu bermetamorvosis menjadi Paiketan Krama bali pada tahun 2017 lalu. Adapaun kegiatan yang sudah dilakukan PKB ini diantaranya melakukan dharmatula ke kelompok Yoana di Bali dan memfasilitasi dalam pembentukan forum komunikasi. Selain itu dalam kegiatan sosial kami juga memberikan bantuan ke pada para warga yang terdapak erupsi Gunung Agung dan kegiatan yang paling terbaru adalah lomba untuk anak muda Bali yakni bertajuk Arjuna Digital  dengan mengisi konten budaya Bali,”paparnya.</span></p> <p class="m_5955971744491107330ydp1ec5f9a2yiv4381793951msonormal" style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> <span style="font-size: 11pt;">Pihaknya juga berterimakasi kepada Pemkab Badung atas fasilitasi HUT Ke 1 PKB tersebut bisa terselenggara di Kabupaten Badung. “ Kami ucapkan terimakasih kepada Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta yang telah memberikan fasilitas serta suport terhadap keberadaan paiketan ini,”ungkapnya.</span></p> <p class="m_5955971744491107330ydp1ec5f9a2yiv4381793951msonormal" style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> <span style="font-size: 11pt;">Pembina Paiketan Krama Bali,  Prof. Dr. Rahyuda mengatakan, perjalanan organisasi ini masih panjang. Satu tahun sudah berlalu dalam semangat  yang sama melahirkan niat mulia matahari paiketan. “ Paiketan  yang ditempa oleh kegundahan  dan kegelisahan akal dan bhudi, dari berbagai kelompok bergabung mengkristal menjadi  Paiketan Krama Bali. Kami sebagi lembaga sosial yang dapat dipercaya  berjuang  demi kepentingan wangsa Bali berdasarkan prinsip kemitraan , pemikir-penggaas, pengamat dan pembelajaran serta pemberdayaan wangsa Bali,”ujarnya.</span></p> <p class="m_5955971744491107330ydp1ec5f9a2yiv4381793951msonormal" style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> <span style="font-size: 11pt;">Sementara Kepala Dinas kebudayaan Kabupaten Badung, Ida Bagus Anom Bhasma mewakili Bupati Badung mengatakan,  kegiatan HUT ini diharapkan bisa menjadi momentun menjaga persatuan dan kesatuan semeton Krama Bali dalam menjaga adat serta budaya di Bali. “Tentunya  paiketan pasemetonan ini tentunga juga sebagai wadah dalam menyalurkan aspirasi  warga sehingga dapat menjadi forum peyampaian pendapat  untuk memajukan serta mensejahterakan masyarakat Bali. Sekali lagi kami mengapresiasi kegiatan ini dan mengucapkan selamat atas HUT Paiketan Krama Bali  Ke 1, “paparnya.</span></p> <p class="m_5955971744491107330ydp1ec5f9a2yiv4381793951msonormal" style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> <span style="font-size: 11pt;"> </span></p>
HUT Ke 1 Paiketan Krama Bali
05 Jun 2018