<p> Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menghadiri Karya Atma Wedana, Mamukur, Pitra Yadnya, Atiwa-tiwa Pranawa Madya yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Adat Kuta di balai peyadnyan Pura Dalem Pakendungan, Desa Adat Kuta, Sabtu (28/9). Kedatangan Wabup. bertepatan dengan wuku umanis medangkungan diselenggarakannya mapurwa daksina yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Ketut Putra Timbul Griya Kawi Purna Timbul Mengwi dan pemangku Kahyangan Tiga Desa Adat Kuta.</p> <p> Dalam kesempatan tersebut Wabup. Suiasa didampingi anggota DPRD Badung Dapil Kuta I Gusti Anom Gumanti, Luhde Sri Mediastuti dan I Nyoman Graha Wicaksan. Hadir pula Camat Kuta I Nyoman Rudiarta beserta unsur tripika kecamatan, Lurah Kuta I Ketut Suwana, Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista serta tokoh masyarakat setempat.</p> <p> Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista yang sekaligus menjadi prawartaka karya melaporkan, karya atma wedana dan pitra yadnya ini sudah berjalan dengan baik disaksikan oleh seluruh krama desa adat Kuta. Karya suci ini diawali dan dimulai dengan melaspas, sedangkan puncak pengabenan dilaksanakan tanggal 10 September lalu dan sudah berjalan dengan baik. Sementara rangkaian acara lainnya juga sudah berjalan dengan baik seperti halnya ngangget don bingin, pihaknya terbantu oleh dinas pemadam kebakaran dan dinas perhubungan kabupaten badung yang ikut membantu dari sarana dan prasarana untuk keperluan karya suci ini. </p> <p> Lebih lanjut dikatakan, karya atma wadana dan pitra yadnya ini diputuskan berdasarkan hasil dari paruman krama desa adat Kuta. Untuk sumber biayanya dari swadaya masyarakat dan dibantu oleh Desa adat Kuta. Adapun peserta ngelangkir berjumlah 265 orang, ngaben berjumlah 50 orang dan ngelungah berjumlah 9 orang. Atas nama krama Desa Adat Kura,  Ia berterimakasih kepada Pemkab. Badung yang sudah hadir dan ikut menyaksikan karya suci ini sehingga dapat berjalan dengan baik. “Saya berharap kedepannya agar Pemkab. Badung sisa membantu untuk memperbaiki Parhyangan dari Pura Dalem agar masyarakat bisa melaksanakan sradha bhakti dengan tulus ikhlas, “ jelasnya.</p> <p> Sementara Wabup. Suiasa dalam sambutannya mengatakan, mewakili guru wisesa (pemerintah) merasa senang dapata hadir dan ikut menyaksikan karya atma wedana dan pitra yadnya yang dilaksanakan oleh masyarakat desa adat Kuta. Kita semuanya harus berbahagia dapat muputin (melaksanakan) karya suci semacam ini, karena urip (kehidupan) ini adalah hutang. Hutang dari tuhan yang maha esa, hutang dari leluhur dan hutang dari guru rupaka. Maka dari itu dengan dilaksanakannya karya atma wedana dan pitra yadnya ini adalah bentuk kita untuk menbayar hutang kepada leluhur secara niskala. Dijelaskannya kita sudah sepatutnya harus bahagia karena bisa melaksanakan yadnya hutang urip kita kepada leluhur, baik dari pemerintah dan masyarakat ikut besinergi dalam menyaksikan dan menjalankan karya ini tiada lain adalah doa kita bersama untuk para leluhur disana agar nantinya dapat berinkarnasi untuk kehidupan yang lebih baik lagi dan menghantarkan sang hyang pitara menuju bwah loka yaitu alam surga. "Jadi yang paling utama adalah keikhlasan kita untuk melakukan yadnya semacam ini. Saya berharap agar masyarakat sentantiasa selalu melakukan sradha bhakti kepada Sang Hyang Widi Wasa. Disamping itu juga kepada leluhur karena merekalah yang akan menuntun kita ke arah yang benar untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, “ terangnya. </p> <p> Diakhir acara untuk mendukung karya tersebut Wabup. Suiasa didampingi Anggota DPRD serta bendesa menyerahkan dana punia sebesar Rp. 15 juta.</p>
Wabup. Suiasa Hadiri Karya Atma Wedana dan Pitra Yadnya Desa Adat Kuta
29 Sep 2019