<p style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> <b>Mangupura – </b>Pemkab Badung senantiasa membuat inovasi dan gebrakan-gebrakan strategis yang muaranya untuk kesejahteraan masyarakat Badung. Khusus untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan, Badung menerapkan inovasi berupa Klinik UMKM yang bertujuan untuk melakukan pendampingan terhadap para pelaku usaha di Kabupaten Badung.</p> <p style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> Saat jumpa media, Rabu (11/3) kemarin, Kadis Koperasi UKM dan Perdagangan Badung Made Widiana didampingi Kabid UKM Gusti Ayu Agung Suartini dan Kabag Humas Made Suardita menyatakan, Klinik UMKM merupakan terobosan Badung dalam rangka menggairahkan dan menguatkan pelaku UMKM di bumi keris. “Klinik UMKM memberikan sejumlah pendampingan yang diperlukan oleh pelaku usaha terutama pemula,” katanya.</p> <p style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> Pertama, ujar mantan Camat Kuta Selatan itu, Klinik UMKM memberikan pendampingan terhadap kemasan produk UMKM. Saat ini dan sebelumnya, kemasan produk UMKM menjadi titik lemah sehingga kurang diminati konsumen.</p> <p style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> Karena kemasan ala kadarnya, produk ini kurang dilirik konsumen walaupun dari sisi kualitas cukup bagus. “Karena itulah, Klinik UMKM memberikan pendampingan dalam hal kemasan sehingga produk menarik dari sisi penampilan,” katanya seraya menambahkanKlinik UMKM menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang menguasai bidang kemasan yang nantinya memberikan masukan kepada UMKM terkait dengan kemasan.</p> <p style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> Selanjutnya yang menjadi atensi Klinik UMKM di Badung, kata Widiana, menyangkut hak atas kekayaan intelektual (HaKI) dari pelaku UMKM. Saat ini, katanya, banyak pelaku UMKM yang belum paham mengenai HaKI ini. “Karena tak paham, banyak pelaku UMKM yang tidak mengurus HaKI-nya. Yang terjadi justru banyak produk UMKM di Badung ditiru bahkan diklaim oleh pihak lain. Ini jelas merugikan pihak UMKM,” katanya.</p> <p style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> Untuk tujuan ini, ungkapnya, Klinik UMKM memberikan sosialisasi mengenai pentingnya kepengurusan HaKI oleh UMKM termasuk di dalamnya bagaimana mengurusnya secara teknis. “Kami memberikan pendampingan kepada UMKM yang ingin mengurus HaKI,” ungkapnya sembari menambahkan, setiap hari ada puluhan UMKM yang datang ke Klinik UMKM untuk memperoleh pendampingan.</p> <p style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> Tidak hanya Klinik UMKM, menurut Widiana Badung juga memiliki program dalam mencetak entrepreneur muda atau <i>startup-startup</i> baru setiap tahun dimana dijaring 35 orang yang berasal dari sekolah menengah kejuruan (SMK) dan mahasiswa yang selanjutnya dimagangkan di Universitas Prasetya Mulya Jakarta.</p> <p style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> Setelah menjalani masa magang, 35 orang ini disaring lagi untuk mendapatkan calon-calon wirausaha baru yang serius. Calon-calon yang lolos inilah selanjutnya diinkubasi selama 7 hari penuh untuk digembleng menjadi wirausaha muda tangguh.</p> <p style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> Setelah selesai menjalani masa inkubasi, menurut pejabat asal Kedongan ini calon wirausaha memperoleh dana motivasi Rp 10 juta sebagai modal awal mendirikan usaha. Saat ini sudah banyak pelaku usaha yang berhasil dicetak lewat program pemagangan ini.</p> <p style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> Dia mencontohkan pengusaha jamur di bilangan Penarungan Mengwi. “Saat ini pengusaha ini mengembangkan usahanya dengan membuat produk baru yakni pizza jamur,” katanya.</p> <p style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> Yang lain ada pengusaha sambel mantu di bilangan Dalung Permai. Pengusaha ini juga cukup sukses mengelola usahanya dan berawal juga dari program pemagangan. Ada juga pengusaha dupa dan sebagainya.</p> <p style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> Pada kesempatan itu, Kadis Widiana juga memaparkan tindak lanjut dari program bedah warung yang sudah dicanangkan Bupati Badung dimana saat ini sudah pada tahap menyusun kriteria warung-warung seperti apa yang memperoleh bantuan bedah warung. “Kami sedang melakukan identifikasi serta potretnya seperti apa. Setelah ini tuntas, baru kami lapor ke pimpinan (Bupati-red) untuk tindak lanjutnya,” katanya seraya menambahkan syarat maupun identifikasi ini penting agar program ini tepat sasaran serta betul-betul bisa diterima pemilik warung yang memang layak.</p> <p style="font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; margin: 0in 0in 0.0001pt;"> Selain Kadis dan Kabag Humas, acara jumpa media ini juga dihadiri Sekretaris Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan IB Putra Yudana, Kabid Perdagangan Ketut Soedharma, Kabid Bina Lembaga Koperasi (BLK) Made Sada, dan Kabid Bina Usaha (Binus) IGA Kadek Yudiani.</p>
Klinik UMKM, Inovasi Pemkab Badung Dalam Mendampingi Pelaku UMKM
11 Mar 2020