<p style="margin:0cm 0cm 0.0001pt; -webkit-text-stroke-width:0px; text-align:justify"><span style="font-size:11pt"><span style="color:#222222"><span style="font-style:normal"><span style="font-variant-ligatures:normal"><span style="font-variant-caps:normal"><span style="font-weight:400"><span style="letter-spacing:normal"><span style="orphans:2"><span style="text-transform:none"><span style="white-space:normal"><span style="widows:2"><span style="word-spacing:0px"><span style="background-color:#ffffff"><span style="text-decoration-thickness:initial"><span style="text-decoration-style:initial"><span style="text-decoration-color:initial"><span style="line-height:normal"><span sans-serif="" style="font-family:Calibri, ">Salah satu kendala petani dalam pengembangan budidaya cabai adalah mahalnya biaya produksi dan sangat rentan dengan serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) terutama disaat musim pancaroba yang berdampak terhadap penurunan produksi dan gagal panen. Untuk mengatasi hal tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan bekerjasama dengan UPTD BPTPHBUN Bali melaksanakan kegiatan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Hama yang ramah lingkungan bertempat di Kelompok tani Manik Pertiwi Desa Penarungan Kecamatan Mengwi, Rabu (3/8) lalu.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></p> <p style="margin:0cm 0cm 0.0001pt; -webkit-text-stroke-width:0px; text-align:justify"> </p> <p style="margin:0cm 0cm 0.0001pt; -webkit-text-stroke-width:0px; text-align:justify"><span style="font-size:11pt"><span style="color:#222222"><span style="font-style:normal"><span style="font-variant-ligatures:normal"><span style="font-variant-caps:normal"><span style="font-weight:400"><span style="letter-spacing:normal"><span style="orphans:2"><span style="text-transform:none"><span style="white-space:normal"><span style="widows:2"><span style="word-spacing:0px"><span style="background-color:#ffffff"><span style="text-decoration-thickness:initial"><span style="text-decoration-style:initial"><span style="text-decoration-color:initial"><span style="line-height:normal"><span sans-serif="" style="font-family:Calibri, ">Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, S.Sos, M.Si usai mengikuti kegiatan Gerdal mengungkapkan meningkatnya harga cabai belakangan ini disebabkan adanya serangan hama antraxnose yang menyerang tanaman cabai di berbagai daerah sentra produksi cabai yang dipicu cuaca ekstrim yang mengakibatkan turunnya produksi dan pasokan. Untuk itu pihaknya menjalin kerjasama dengan UPTD BPTPHBUN Bali mengajak petani cabai untuk dapat menanggulangi serangan hama dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan untuk mengurangi ketergantungan petani pada bahan-bahan kimia yang berdampak pada lingkungan.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></p> <p style="margin:0cm 0cm 0.0001pt; -webkit-text-stroke-width:0px; text-align:justify"><span style="font-size:11pt"><span style="color:#222222"><span style="font-style:normal"><span style="font-variant-ligatures:normal"><span style="font-variant-caps:normal"><span style="font-weight:400"><span style="letter-spacing:normal"><span style="orphans:2"><span style="text-transform:none"><span style="white-space:normal"><span style="widows:2"><span style="word-spacing:0px"><span style="background-color:#ffffff"><span style="text-decoration-thickness:initial"><span style="text-decoration-style:initial"><span style="text-decoration-color:initial"><span style="line-height:normal"><span sans-serif="" style="font-family:Calibri, ">Menurut Wijana, upaya ini penting dilakukan agar petani mampu mengatasi hama secara mandiri dengan bahan-bahan alami seperti dengan pupuk mengandung APH, Paenibacillus polymyxa, Trikotech, Feromon Ferokop dan Likat Kuning untuk menangkap sejenis serangga semuanya ramah lingkungan yang pada akhirnya akan dapat mengurangi pengeluaran petani serta meningkatkan produktivitas dan kualitas cabai menuju pertanian sehat yang sejalan dengan arah pengembangan pertanian organik di Bali.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></p> <p style="margin:0cm 0cm 0.0001pt; -webkit-text-stroke-width:0px; text-align:justify"> </p> <p style="margin:0cm 0cm 0.0001pt; -webkit-text-stroke-width:0px; text-align:justify"><span style="font-size:11pt"><span style="color:#222222"><span style="font-style:normal"><span style="font-variant-ligatures:normal"><span style="font-variant-caps:normal"><span style="font-weight:400"><span style="letter-spacing:normal"><span style="orphans:2"><span style="text-transform:none"><span style="white-space:normal"><span style="widows:2"><span style="word-spacing:0px"><span style="background-color:#ffffff"><span style="text-decoration-thickness:initial"><span style="text-decoration-style:initial"><span style="text-decoration-color:initial"><span style="line-height:normal"><span sans-serif="" style="font-family:Calibri, ">Sementara itu Kepala UPTD BPTPHBUN Bali Sri Wahyuni mengatakan pihaknya memberikan dukungan dalam hal pengendalian OPT karena tanaman cabai sangat rentan diserang berbagai hama terlebih lagi Badung tahun ini mendapatkan kegiatan Kampung Cabai seluas 20 hektar pihaknya siap ikut mengawal agar program ini berjalan sukses melalui kegiatan Gerdal ini.<a name="m_6328728740383655543__GoBack" style="color:#222222"></a></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></p> <p style="margin:0cm 0cm 0.0001pt; -webkit-text-stroke-width:0px; text-align:justify"><font color="#222222" face="Calibri, sans-serif"><span style="font-size: 14.6667px;">(Prokompim/Badung)</span></font></p>
Petani Cabai Dilatih Gerdal Hama Ramah Lingkungan
04 Aug 2022